Salah satu puncak ibadah haji adalah melempar jumroh di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada saat itu, kaum Muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji diperintahkan untuk melakukan puasa yang kemudian dinamakan puasa Arafah.
Puasa sebelum Idul Adha juga biasa disebut dengan puasa Arafah. Hukum melaksanakan ibadah puasa Arafah adalah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan. Puasa Arafah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau bertepatan pada waktu jamaah haji sedang melaksanakan ibadah wukuf di Arafah pada Ahad 11 September 2016 besok, tepatnya sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu pada hari Senin 12 September 2016.Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
,صِيَامُيَوْمِعَرَفَةَأَحْتَسِبُعَلَىاللَّهِأَنْيُكَفِّرَالسَّنَةَالَّتِىقَبْلَهُوَالسَّنَةَالَّتِىبَعْدَهُوَصِيَامُيَوْمِعَاشُورَاءَأَحْتَسِبُعَلَىاللَّهِأَنْيُكَفِّرَالسَّنَةَالَّتِىقَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (HR. Muslim, no. 1162)
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ SyarhAl Muhaddzab (6: 428) berkata, “Adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: “Disunnahkan puasa Arafahbagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl”.
Ibnu Muflih dalam Al Furu’ -yang merupakan kitab Hanabilah- (3: 108) mengatakan, “Disunnahkan melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hariArafah. Demikian disepakati oleh paraulama”.
Puasa Arafah memiliki beberapa keistimewaan dan keutamaan, diantaranya:
1.Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya selama dua tahun, yakni tahun lalu dan tahun yang akan datang.
2. Allah SWT akan menjaganya untuk tidak berbuat dosa selama dua tahun.
3. Insya Allah dibebaskan dari apineraka.Dalil yang tegas tentang keutamaan puasa Arafah ini adalah hadits dari Abu Qatadah Al-Anshariradhiyallahu ‘anhubahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa Arafah dihitung di sisi Allah sebagai menghapus (dosa) tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya”. (HR. Muslim)
Adakah hal lain yang bisa kita lakukanuntuk mendapatkan kemuliaan lainnya? Disamping berpuasa pada hari Arafah,dianjurkan juga untuk memperbanyak amal-amal shalih lainnya seperti shalat sunnah, sedekah, dzikir, takbir, tilawah Qur’an, berbakti kepada orang tua, dan amal-amal shalih lainnya.Untuk itu, puasa Arafah sebaiknya kitapergunakan kesempatan semaksimal mungkin. Insya Allah, amalannya bisa meninggikan derajat, memperbanyak catatan kebaikan, dan juga menghapuskan dosa-dosa.
Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisih pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam Nawawirahimahullahmengatakan,“Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yangdiperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat”.(Syarh Shahih Muslim, 8: 51)
Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyahrahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits diatas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).
Setelah kita mengetahui keutamaan puasa Arafah ini, tinggal yang penting prakteknya. Sampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Biar kita dapat pahala, juga dapat pahala karena telah mengajak orang lain berbuat baik.Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”(HR. Muslim).
Wallahu a’lam..
