Sebuah bom kembali meledak, setidaknya 12 orang tewas dalam ledakan yang melanda kota Davao yang menjadi rumah Presiden Filipina Rodrigo Duterte, lapor AFP.
Juru bicara kota Davao Catherine dela Rey mengkonfirmasi ledakan pada Jumat kemarin (2/9/2016). Dengan menyebut dua lusin orang juga terluka dalam insiden tersebut.
Davao sendiri terletak sekitar 1.500 kilometer (930 mil) dari ibukota Manila.
Namun, dela Rey mengatakan belum jelas apa yang menyebabkan ledakan yang mengguncang daerah di dekat salah satu hotel yang menjadi langganan para pebisnis dan wisatawan di Davao ini.
“Ada ledakan tapi belum tahu apa yang menyebabkannya. Insiden ini masih dalam penyelidikan,” tambah dela Rey.
Sebelumnya, juru bicara kepresidenan Ernesto Abella seperti dikutip media menyatakan bahwa ledakan mengguncang daerah pasar di Davao.
Putra presiden dan wakil walikota Davao, Paolo, membenarkan adanya korban jiwa dalam ledakan itu.
“Saat ini, kami belum bisa memberikan jawaban yang pasti untuk pertanyaan siapa yang ada di balik semua ini karena kami juga mencoba untuk menentukan apa penyebak ledakan,” kata Paolo dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Islampos
