Maungdaw, Bentrok yang terjadi diperbatasan Myanmar dan Bangladesh antara mujahidin Rohingya dan militer pemerintah menewaskan empat tentara Myanmar (Tatmadaw) dan melukai seorang tentara.
Ye Naing mengukapkan bahwa insiden terjadi ketika para tentara dikirim ke utara negara bagian Rhakine untuk mencari pembunuh sembilan polisi di pos penjagaan perbatasan pada Ahad 9 oktober lalu. Operasi terus berjalan hingga selasa 11 oktober. Sekitar pukul 14.30, Tatmadaw tiba-tiba diserang saat mendekati Desa Pyaung Pyit di Maungdaw.
"Seorang tentara kami terluka dan empat lainya tewas dibunuh pejuang Muslim. Sementara dipihak musuh, korban tewas hanya seorang. Dua senjata api dan selongsongamunisi ditemukan dilokasi kejadian." ujar Direktur Kementerian Informasi Publik Myanmar tersebut seperti yang dilansir oleh Panjimas.com.
Serangan terjadi sehari setelah polisi dan militer Myanmar secara brutal menembaki 24 pengungsi Rohingya di Maungdaw, Myanmar bagian barat.
Pemerintah Myanmar mengklaim aksi penembakan warga sipil yang tidak pernah mendapat pengakuan sebagai warga negara itu terjadi karena adanya diserbu oleh warga. Namun penduduk setempat berujar, mereka dijadikan sasaran justru saat mencoba melarikan diri.
Di samping itu Ye Naing mengatakan Tatmadaw setidaknya telah berhasil menahan empat pengungsi Rohingya yang tidak tahu apa-apa.
